09.35

LAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM

Diposting oleh ejah gi ng-blog

I. Pendahuluan
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No. 5. PSAK No. 5 menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas masing – masing segmen industri dan menunjukan komposisi masing – masing wilayah geografis yang dilaporkan.
Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen, (2) dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat informasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat diga bungakan jika segmen – segmen tersebut memiliki karakteristik ekonomis yang sama.
Segmen usaha dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas. Suatu segmen dianggap material jika salah satu dari kriteria dibawah ini terpenuhi :
1. Pendapatannya, termasuk pendapatan antar segmen, berjumlah 10% atau lebih dari total pendapatan semua segmen usaha.
2. Nilai absolute dari laba atau ruginya berjumlah 10% atau lebih dari jumlah seluruh laba dari segmen usaha yang melaporkan laba, atau jumlah absolute semua segmen usaha yang melaporkan rugi.
3. Jumlah aktivanya 10% atau lebih dari gabungan aktiva seluruh segmen usaha.
Lebih jauh lagi, statement no. 131 mensyaratkan bahwa total pendapatan eksternal dari segmen yang perlu dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total pendapatan konsolidasi. Jika segmen yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, maka harus ditambahkan pelaporan atas segmen lain, meskipun tidak memenuhi batas kuantitatif.

II. Definisi Segmen
Pelaporan segmen (segment reporting) adalah pelaporan informasi keuangan menurut segmen operasi yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Informasi segmen bisa disajikan di dalam batang tubuh laporan keuangan, sebagai catatan atas laporan keuangan, atau di dalam skedul terpisah yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Dan berikut macam – macam segmen :

1. Segmentasi Perusahaan
Adalah komponen suatu entitas yang aktivitasnya mewakili kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas segemn tersebut secara jelas dapat dipisahkan secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas yang lain dalam netitas yang sama.

2. SEGMENTASI PASAR
Menurut Kotler segmentasi pasar adalah mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin meminta produk dan / atau bauran pemasaran. Dan menurut Kotler Segmentasi Pasar terbagi menjadi :
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit – unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan. Perusahaan dapat memutuskan untuk dapat beroperasi dalam satu wilayah geografis. Atau dalam kata lain segmentasi geografis dilakukan dengan cara membagi pasar ke dalam unit – unit geografis seperti misalnya negara, propinsi, kabupaten, kota, RW dan sebagainya. Perusahan dapat beropersai disemua segmen tapi memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing – masing wilayah.
b. Segmentasi Demografi
Dalam pasar demografis, pasar dibagi menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel demografis, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.

3. SEGMEN INDUSTRI
Adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri, atau sekolompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan.


III. Contoh Laporan Keuangan Segmen
PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH Tbk dan ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009

Pendapatan dari pelanggan external
Pendapatan antar segmen
Aktiva segmen
Laba (rugi) usaha
Batu Bara

Jasa 1.501.107

7.252 167.365

108.154 1.191.921

6.650 563.961

6.443

Total
1.508.359
275.519
1.198.571
570.404
Sumber : didapat dari laporan keuangan tahunan PT INDO TAMBANG MEGA Tbk









Uji pendapatan
Ujii pendapatan 10% diterapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen industri kemudian membandingkannya dengan 10% dari gabungan pendapatan seluruh segmen industri
Pendapatan dari pelanggan eksternal
Pendapatan antar segmen Nilai uji
(10% x Rp. 1.783.878) Perlukah
Dilaporkan?
Batu Bara

Jasa 1.501.107

7.252 167.365

108.154 >

< 178.387,8 178.387,8 YA TIDAK Total 1.508.359 275.519 Uji Aktiva Uji Aktiva dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masing – masing segmen dengan 10% dari total aktiva semua segmen usaha. Aktiva segmen usaha yang dapat diidentifikasi Nilai uji (10% x Rp. 1.198.571) Perlukah Dilaporkan? Batu Bara Jasa 1.191.921 6.650 >

< 119.857,1 119.857,1 YA TIDAK Total 1.198.571 Uji Laba Usaha Dalam penerapan uji laba usaha untuk meniidentifikasi segmen yang perlu dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan 10% dari yang lebih besar antara laba operasi gabungan semua segmen usaha yang mengahsilkan laba atau rugi operasi gabungan usaha yang merugi. Laba operasi segmen usaha Nilai uji (10% x Rp. 570.404) Perlukah Dilaporkan? Batu Bara Jasa 563.961 6.443 >

< 57.040,4

57.040,4 YA

TIDAK

Total
570.404

Telaah Ulang perlunya Pelaporan (Uji Pendapatan 75%)
Segmen Jasa tidak memenuhi kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen yang perlu dilaporkan, sehingga segmen yang perlu dilaporkan adalah Batu Bara. Selain itu segmen yang dilaporkan harus memiliki 75% dari total pendapatan konsolidasi.
Untuk contoh kasus di atas perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pendapatan eksternal dari segmen Batu Bara adalah Rp. 1.501.107. Sedangkan nilai ujinya Rp. 1.125.830,25, didapat dari Rp. 1.508.359 x 75%. Karena Rp. 1.501.107 lebih besar daripada 75% dari 1.508.359, maka tidak ada tambahan segmen yang perlu dilaporkan.
IV. LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan kuangan tahunan. Laporan keuangan interim dapat disusun secara bulanan, triwulan, atau periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan secara konseptual, laporan keuangan interisn menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap dibandingka

0 komentar:

Posting Komentar